skip to main
|
skip to sidebar
El Hasan Corner : where nothing become something
Senin, 10 Juni 2013
Fenomena Troll : Suatu Pandangan Dari Alumni Ilmu Budaya
Ada beberapa teman yang mempertanyakan apa arti
troll
. Baiklah, penulis akan mencoba jelaskan pengertian umum
troll.
Troll
dalam bahasa asing adalah
Infuriatum
, yaitu orang yang provokatif, pernyataannya, yang mana pernyataannya itu asal beda dan
sifatnya off-topic
. Hal ini sering ditemukan dan terjadi di forum dunia maya, ataupun di blog.
Proses
Trolling
mempunyai tujuan utama, yaitu memancing respon yang emosional dengan memprovokasi untuk mengganggu berlangsungnya sebuah diskusi pada sebuah topik diskusi. Pelaku
troll
biasa disebut sebut
troller
. Kita bisa identifikasi seorang
troll
melalui beberapa kategori sebagai referensi untuk mengidentifikasi pelaku troll. Ciri-cirinya bervariasi, untuk mengidentifikasinya juga perlu seni tersendiri, mengingat banyak macam karakter troller, dibawah ini akan penulis deskripsikan bahwa ada lima ciri-ciri
troller
yang penulis temukan selama seumur hidupnya, diantaranya adalah :
1.
The Queen Bee / King Drone
.
Troller
ini biasanya pura-pura berteman dengan admin sebuah forum atau akun tertentu untuk mendapat kepercayaan. Ibaratnya pelaku
troll
seperti ini adalah orang yang bermuka dua atau berkepribadian ganda.
2.
The Puffed Pedant
. Ciri
trolle
r ini biasanya suka merendahkan pihak lain dengan cara menunjukan kesalahan penggunaan tata bahasa.
Puffed pedant
dilakukan dengan tujuan agar substansi permasalahan dalam sebuah diskusi teralihkan dengan tema-tema definisi diluar esensi sebuah diskusi
3.
The Prickly Recluse
. Ciri khas dari jenis
troller
ini adalah selalu mempermasalahkan hal pribadi pembicara atau seorang tweeps (kalau di media sosial) dan membuatnya jadi personal. Biasanya apapun yang disampaikan akan selalu dianggap salah & negatif. Biasanya orang ini akan terus melakukannya dengan kata-kata yang sama secara repetitif
4.
The Sock Puppet Master
. Orang ini akan membuat banyak akun untuk tujuan mendukung argumen-argumen yang dia sendiri utarakan agar tampak banyak pertemanan diantaranya. Akun-akun lain yang menjadi miliknya digunakan untuk menyerang lawan diskusinya baik secara personal maupun menggugat argumen-argumen & membenarkan akun utamanya. Orang seperti ini cerdas dalam memainkan karakter yang berbeda, namun dia tidak akan bisa melepaskan tujuan utama yaitu membantu akun utamanya.
5.
The Fake Friendly
. Cirinya suka menghina akun lain namun tidak punya alasan, argumen, maupun data yang cukup saat dimintai keterangan atas penghinaan atau pemakzulan tersebut. Biasanya di dalam sebuah diskusi di internet hanya berfungsi untuk menghina dengan menggunakan kata-kata yang sopan.
Apapun jenis
troll
tersebut bertujuan untuk mengalihkan topik dan alur sebuah diskusi menjadi tidak substantif dan hambar. Jika dilihat dari sisi humaniora, sebagai orang yang berasal dari ranah budaya, penulis berpikir bahwa dalam kehidupan normal, pilihan-pilihan kata kaum
troll
bisa mengundang gugatan. Mulai dari makian yang melecehkan, hingga kalimat-kalimat kasar dan ancaman serius, seperti "saya bunuh kalian semua".
Penulis juga berpikir bahwa sangat sulit untuk membayangkan masyarakat dunia maya yang tidak memiliki
troll
. Seakan-akan sifat
troll
ini sudah ada sebelum terciptanya dunia maya.
Troll
seperti mengeluarkan energi negatif yang sudah lama diakumulasikan di dalam diri
troller
, ibarat sebuah dendam kesumat. Kemudian satu hal lagi yang perlu pembaca ketahui bahwa,
troller
bisa menciptakan sebuah hal yang keji menjadi bijak. Namun disatu sisi juga
troll
ini menarik dalam hal kreatifitas jika menghadapi sebuah kabar politik. Selain itu disisi lain juga karena anonimnya si pelaku
troll
, maka bisa jadi
troller
itu berada di sekitar kita.
Hal yang menarik dari
trolling
selain mengkonfrontasi isu politik dan anonimisasi dirinya, mereka juga menunjukan sebuah fenomena, di luar komentar-komentar yang menghasut kebencian yang penulis temui dalam penjelajahan dan penerawangannya, ternyata ada juga
troll
yang baik. Mereka biasanya tidak hanya menertawai orang lain, tapi juga menertawai dirinya sendiri. Biasanya juga mereka mengingatkan bahwa internet itu bebas dan merupakan sekedar alat, oleh karenanya tidak membedakan antara baik dan buruk. Hal yang bisa membedakannya adalah manusia, si pengguna internet itu sendiri. Masing-masing orang harus menentukan sendiri bagaimana menyikapi kaum
troll
di internet pada umumnya.
Selain itu, muncul juga banyak sub-kultur yang sangat kreatif. Belakangan muncul aplikasi atau apps untuk mengubah foto. Dari hal itu timbul komik-komik kecil dan lucu yang ceritanya selalu berakhir dengan kemalangan atau kesialan, seperti “
Ragefaces
". Semua meluas secara viral di internet. fenomena ini disebut Meme, bahkan sudah meluas menjadi komik yang kita kenal dengan Meme Comic.
Sementara ini kita sulit menghindar dari
trolls
yang ingin merusak dan mengganggu komunikasi. Kebanyak forum dan blog memiliki moderator yang membatasi kiprah para
trolls
. Sebagai media yang bebas,
troll
punya tempat di dunia maya. Lalu bagaimana caranya kita menghadapi
troller
? Ada dua cara yang penulis sarankan dalam menghadapi
troller
, pertama hadapilah dengan senyuman, rilekskan diri dalam menghadapinya, sambutlah
troller
dengan sikap santai dengan mengedepankan ketidak seriusan. Kemudian cara yang kedua adalah abaikan dan jangan hiraukan ulah
troller
. Karena dengan mengabaikan postingan atau komentar yang bertujuan menghujat, menghasut, caci-maki, dan mempertentangkan SARA, pada akhirnya para
troller
akan kelelahan dan kesal dengan sendirinya.
Dengan memahami hal ini, maka alangkah baiknya jika diri kita sendiri berusaha untuk menghindari atau bahkan menjadi pelaku
trolling
. Karena hal tersebut memang tidak ada gunanya. Bukan hanya merugikan atau mengganggu orang lain, namun juga kedepannya akan berpengaruh negatif bagi diri kita sendiri. Semoga tulisan kecil ini bermanfaat jika nantinya pada suatu saat dalam berdiskusi menemukan dan berhadapan dengan orang-orang seperti itu.
0 komentar:
Posting Komentar
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Date and Time
Blog Archive
►
2020
(3)
►
Juni
(1)
►
Mei
(1)
►
Maret
(1)
►
2016
(5)
►
Juli
(2)
►
Juni
(1)
►
Mei
(1)
►
Maret
(1)
►
2015
(6)
►
Desember
(1)
►
November
(2)
►
Agustus
(3)
►
2014
(13)
►
Desember
(2)
►
November
(4)
►
Oktober
(3)
►
September
(1)
►
Agustus
(3)
▼
2013
(37)
►
Oktober
(2)
►
September
(4)
►
Agustus
(2)
►
Juli
(1)
▼
Juni
(7)
Ironi Masjid Terminal : Ketika Asa Terbentur Kepen...
Balada Es Krim Premium dan Bensin Premium
Pendidikan Yang Mendorong 4 : Sweet Childs O'Mine
Pekan Raya Jakarta : Dari Zaman Ford T Hingga BMW
Fenomena Troll : Suatu Pandangan Dari Alumni Ilmu ...
Kajian Ekonomi Syariah 3 : Mengenal Asuransi Syariah
Pancasila : Sebuah Refleksi Dalam Kehidupan Bermas...
►
Mei
(14)
►
April
(3)
►
Maret
(2)
►
Februari
(2)
My Tweet
Tweets by @SawqiSEH
Alexa Page Rank