Senin, 22 Desember 2014

Peran Seorang Ibu Terhadap Pembangunan Ekonomi





                               sumber gambar : khazanah.republika.co.id


Seiring dengan perkembangan zaman, kondisi sosial kaum wanita di bumi Ibu Pertiwi mengalami perubahan transisi dari yang sebelumnya bisa dikatakan mengalami transformasi dari kehidupan tradisional menjadi sangat modern. Budaya ketimuran yang sangat kental dengan nuansa

Minggu, 07 Desember 2014

Pengusaha dan Pendiri Start Up : Dimanakah Posisimu Sekarang?


Gambar : briantracy.com
Mungkin sering dari kebanyakan kita mengidentifikasi bahwa pengusaha dan pendiri start up merupakan hal yang sama. Namun secara mekanisme terdapat beberapa perbedaan yang cukup signifikan diantara dua jalan hidup yang mengutamakan keuletan dan gagasan ini. Suatu hal yang wajar jika kita mempertanyakan dimanakah posisi kita sekarang? Pengusaha? atau Pendiri Start up?

Minggu, 23 November 2014

Kenaikan BBM Dalam Pandangan Ekonomi Islam : Upaya Mencapai Keadilan


Ilustrasi : tpidsulut.org


Kenaikan BBM kembali menjadi topik yang hangat diberbagai media cetak maupun elektronik setelah memasuki rezim baru pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Jusuf Kalla yang diumukan pada malam hari ditanggal 17 November 2014. Sebelumnya memang sudah ada

FPI Layak "Dibubarkan"


 Logo FPI, sumber : fpi.or.id
Penegakan amar ma´ruf nahi munkar untuk penerapan Syari´at Islam secara káffah menjadi visi dan misi FPI. Namun apakah dengan modal karakter keras dari para pendirinya serta tindakan yang terpaksa anarkis karena dikonfrontir segala hasutan dalam situasi dan kondisi tertentu mampu meluluhkan hati masyarakat Indonesia?

Senin, 10 November 2014

Kebangkitan dan Kepahlawanan

 ilustrasi : wallpaperscarf.com

Bangkit itu susah
Susah melihat orang susah
Senang melihat orang lain senang

Selasa, 04 November 2014

Wujudkan Indonesia Poros Maritim Dunia Dengan Wisata Bahari



sumber gambar : sinarpaginews.com
 
Sebagai rakyat Indonesia kita pasti sadar dan mengetahui bahwa Indonesia mempunyai laut  yang luas sebagai bagian dari NKRI. Namun sayangnya belum semua orang Indonesia mengerti keistimewaan dari lautan yang Indonesia miliki. Potensi laut yang kita miliki adalah laut Indonesia merupakan jalur dan habitat penting bagi mamalia laut dunia. Kemudian laut Indonesia juga menjadi

Senin, 27 Oktober 2014

Antara Pengeluaran & Penghasilan

 sumber gambar : kutipananda.com

Berapapun pengeluarannya, harus lebih kecil dari penghasilan. Ini merupakan dasar terpenting dari pengelolaan keuangan yang benar. Jika kondisi  seperti  ini sudah dimiliki, maka jangan kaget kalau

Tingkatkan Ekonomi Daerah Dengan ZISWAF

Sumber : plus.google.com

Menurut STRANAS PDT (2007), Daerah Tertinggal adalah daerah kabupaten yang masyarakat serta wilayahnya relatif kurang berkembang dibandingkan daerah lain di Indonesia.  Definisi ini membatasi secara administratif, daerah tertinggal hanyalah kabupaten. Padahal ada kota yang memiliki wilayah dan masyarakat tertinggal, tetapi tidak bisa disebut daerah tertinggal.

Selasa, 14 Oktober 2014

Peran RUU Jaminan Produk Halal Terhadap Produk Halal





Secara bahasa halal berasal dari bahasa Arab : حلالḥalāl; artinya diperbolehkan  (Bisri et. al., 2011). Dalam Kamus Besar Indonesia, halal memiliki arti diizinkan (KBBI, 2004).  Secara terminologi halal adalah

Selasa, 16 September 2014

Ekonomi Idul Adha

“Untuk memperoleh kebahagiaan Allah, tidak mungkin jika kamu tidak dapat membuat orang miskin bahagia. Pengobatan untuk penderitaan pada diri sendiri adalah membuat orang miskin bahagia dan senang.”
 (Syeikh Abdul Qadir Al Jaelani)

Idul Adha yang terdiri dari dua kata itu berasal dari bahasa Arab. Kata pertama Idul berasal dari kata "'aada-ya'uudu-awdatan wa 'iidan" yang berarti kembali. Sedangkan Adha adalah kata kerja yaitu "Adha-Yudhii-udhiyatan" yang berarti berkorban. Dengan demikian, Idul Adha adalah suatu perayaan yang dilakukan oleh umat sebagai tekad untuk kembali kepada semangat pengorbanan. Idul Adha juga dikenal juga dengan Idul Qurban.

Qurban dalam bahasa Arab (Qaruba) artinya “dekat”. Kata Qurban artinya mendekatkan diri kepada Allah, maka terkadang kata itu juga digunakan untuk menyebut udhiyyah yang artinya hewan yang disembelih pada waktu dhuha, yaitu pada saat matahari naik. Mempersembahkan persembahan kepada Allah adalah keyakinan yang dikenal dengan istilah “ibadah kurban”, artinya menyembelih hewan sebagai ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Ibadah qurban terdapat di dalam Al Qur’an Surat al-Kautsar ayat kedua :  " فَصَلِّ لِّرَبِّكَ وَانْحَرْyang artinya : Maka dirikanlah sholat untuk Tuhanmu dan menyembelihlah".

Tidak terasa sebentar lagi umat muslim akan merayakan Idul Adha, sebuah ritual yang dilakukan umat muslim yang merepresentasikan kesadaran sejarah akan kehambaan yang dicapai Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS. Maka pada hari tersebut, ibadah yang paling utama adalah menyembelih hewan kurban seperti kambing, sapi, unta, domba, yang akan disembelih dan sebagian kecil boleh dikonsumsi orang yang berkurban dan sebagian besar didistribusikan untuk orang-orang fakir dan miskin. Apa yang dapat kita lakukan dengan ketentuan ibadah ini dalam dimensi ekonomi?
Dalam aspek sosial ekonomi, kurban menjamin keharmonisan interaksi antara orang miskin dan orang kaya dalam bentuk perjamuan dan bukan dalam bingkai belas kasihan. Hal ini mengajarkan nilai solidaritas sosial dan semangat berbagi kepada sesama. Berkurban juga mempunyai syarat yang telah ditentukan bahwa ada spesifikasi khusus terhadap hewan yang akan diqurbankan orang kaya kepada orang miskin.

Misalnya, kambing yang sudah harus berusia satu tahun atau sapi yang harus sudah berusia dua tahun; bebas dari cacat pada seluruh bagian tubuh hewan kurban; tidak dalam naungan hak orang lain, misalnya kambing tersebut digadaikan seseorang kepada kita dan kita tidak boleh mengurbankannya; dan syarat terakhir adalah hewan kurban harus disembelih pada waktu yang telah ditetapkan sesuai dengan syariat Islam. (Ammi Nur Baits, http://www.konsultasisyariah.com/kriteria-hewan-kurban/) Berdasarkan syarat-syarat tersebut, kurban tidak dalam bentuk uang untuk memenuhi kebutuhan orang miskin, tapi bentuknya harus hewan kurban yang memenuhi syarat-syarat tersebut.
Dalam ibadah kurban, orang yang mampu untuk berkurban memastikan permintaan (demand) bagi mereka para peternak hewan kurban untuk menghasilkan (supply) hewan kurban tertentu. Dengan kepastian tersebut, maka permintaan akan terus. Ibadah kurban tersebut sendiri telah memastikan bahwa peternakan kurban selalu memiliki pasar tersendiri. Tingkat permintaan dan penawaran menentukan volume kurban yang dipengaruhi ekonomi orang yang mampu berkurban.

Oleh karena itu, Idul Adha memiliki potensi sangat besar untuk menciptakan peluang perekonomian hingga ke pelosok pedesaan. Jadi, tidak hanya bakul hewan saja yang dapat beredar keliling kampung atau brosur ataupun proposal distributor/agen penjual hewan kurban di kota besar. Sekarang ini juga tidak jarang ditemukan konsumen yang berburu hewan kurban langsung ke lokasi peternakan. Tentu saja persaingan ini akan membawa keuntungan bagi peternak dengan selisih harga yang signifikan, dan juga pasti berbeda ketika harga ditentukan oleh tengkulak. Dengan adanya nilai surplus ekonomi merupakan bentuk distribusi pemenuhan kebutuhan hari raya Idul Adha dan distribusi uang dalam dinamika pasar hewan kurban yang meliputi para pelakunya seperti peternak, agen, rumah potong hewan kurban, dsb.

Di samping itu, kurban merupakan sebuah upaya memanusiakan manusia dalam peningkatan gizi (kualitas makanan dan lebih luas lagi merupakan kualitas hidup) setelah sebelumnya upaya pemenuhan kebutuhan mendasar diserukan kepada kaum muslimin dengan zakat fitrah. Namun, seiring dengan targetan untuk pemenuhan gizi yang diidamkan itu, secara otomatis harus ada sebuah program pemberdayaan untuk daerah-daerah yang layak untuk dijadikan tempat peternakan. Ibarat gayung bersambut, saat ini sudah banyak program pemberdayaan yang ada di pedesaan.
Hal ini juga akan menjadi peluang tersendiri dalam memenuhi kebutuhan konsumsi daging baik dalam skala regional maupun skala nasional untuk masa yang akan datang. Selain itu, bisa membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat dengan pembinaan dan pembekalan melalui sosialisasi serta pelatihannya. Kemudian, pembekalannya berupa modal untuk usaha dan edukasi secara berkala mengenai hewan ternak.

Kurban tidak sekedar menjadi aset konsumtif yang habis dalam waktu singkat, tetapi bisa diatur ke arah yang produktif. Dengan kata lain, kurban bisa menggerakkan ekonomi rakyat secara lebih luas dan tentunya sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam. Namun, sayangnya, masih ditemukan kendala yang sifatnya doktrinal dengan menganggap bahwa kegiatan kurban yang terjadi saat ini masih cenderung bersifat penyantunan, membantu orang dalam waktu sesaat saja.

Kadang, kendalanya pada manajemennya. Misalnya, munculnya pendapat bahwa daging kurban dan pembagian aset terkait hewan harus habis dibagikan saat itu juga. Jadi, dengan adanya kendala doktrinal dan kendala manajemen ini, dukungan ekonomi masyarakat belum bisa dilakukan secara maksimal.

Solusi untuk yang pertama, harus ada kesepakatan bersama mengenai sudut pandang kurban dalam aspek ekonomi. Para pemangku kebijakan serta para ulama yang terkait hendaknya berembuk bersama untuk menyamakan persepsi mengingat umat muslim pada masa sekarang ini sangat dinamis dan memiliki kecenderungan multitafsir dalam memahami sebuah keterangan yang didapat, baik itu dari Al Qur’an maupun Al Hadits.

Kemudian untuk yang kedua -mengenai kendala manajemen-, harus ada konsolidasi dan komunikasi kepada pihak terkait yang berhubungan dengan peternakan dalam upaya pemberdayaan ekonomi rakyat melalui program khusus yang dibuat pada daerah-daerah yang layak untuk menjadi peternakan hewan kurban.

Serta adanya upaya untuk menekan jumlah impor daging supaya para peternak lokal tetap mempunyai peluang dalam pasar hewan ternak yang tidak terbatas hanya pada saat Idul Adha saja, tapi juga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat Indonesia. Mudah-mudahan, program-program pemberdayaan masyarakat dengan hewan ternak yang sudah berjalan diharapkan bisa mandiri agar siap memasuki tahap industrialisasi. Yang bisa dijadikan contoh dengan bentuk Non Government Organization (NGO) misalnya Dompet Dhuafa dan Rumah Zakat Indonesia.

Dari ibadah kurban kita juga dapat mengambil hikmah mengenai keikhlasan dan kerelaan. Dengan sifat sukarela dalam berkurban, hal tersebut mencerminkan bahwa iman mempunyai peran sentral dalam rangka mendorong pembangunan ekonomi karena volume kegiatan transaksi kurban. Karena secara tidak langsung keimanan seseorang, baik orang kaya atau orang yang tidak ingin berkurban diuji untuk merelakan suatu hal yang berharga selayaknya kisah Nabi Ibrahim AS.

Oleh karena itu, dalam konteks berbangsa dan bernegara, berkurban merupakan wujud dari kesanggupan meraih cita-cita bersama, yaitu sejahtera yang berkeadilan. Bukan kesejahteraan yang dinikmati oleh perorangan atau kelompok tertentu. Semangat berkurban ini sangat penting, artinya dalam membangun masa depan bangsa dan negara ke arah yang lebih maju, lebih baik dan lebih sejahtera. Semangat menyembelih hewan kurban yang dagingnya dibagikan kepada kaum fakir dan miskin merupakan bentuk dari solidaritas dan tolong-menolong antara anggota masyarakat.

Orang yang kaya harus ingat dengan titipan harta dari Allah SWT dengan menginfakkan sebagian hartanya kepada yang miskin. Sedangkan yang miskin akan merasakan haknya terpenuhi dan tertolong untuk bisa menyambung hidup serta memperoleh keberkahan dan kebahagiaan di dunia dan diakhirat kelak. Semoga kesejahteraan dapat segera kita capai bersama-sama.

Tulisan ini telah dimuat di selasar.com pada hari Jum'at 12 September 2014.

Rabu, 06 Agustus 2014

Nostalgia Ramadhan : Ramadhan Dalam Abjad A sampai Z

Tidak terasa sebentar lagi ummat muslim di seluruh dunia akan memasuki bulan yang mulia, yaitu bulan Ramadhan. Mengapa bulan Ramadhan itu sangat mulia dan kehadirannya selalu dinanti oleh ummat muslim, bahkan ummat non-muslim juga merindukan bulan ini?

Selasa, 05 Agustus 2014

Investasi Saham Atau Emas?


Sebenarnya apakah investasi emas memang menghasilkan keuntungan tinggi? Bagaimana keuntungan berinvestasi emas bila dibandingkan dengan berinvestasi di saham? Mana yang lebih menarik?


Untuk menjawabnya mari kita lihat saja faktanya, yaitu dari membandingkan harga emas dan saham dalam kurun waktu yang sama. Perhatikan tabel di bawah. Tabel ini menunjukkan harga emas dan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) di tahun 1993 dan 2011. Harga tahun 2011, diambil dari data bulan Agustus 2011.


Tahun Emas IHSG
1993 390 588
2011 1824 3841
Keuntungan 367% 522%

Dari tabel diketahui bahwa sepanjang tahun 1993 sampai 2011, harga emas meningkat 367%. Sementara itu, ternyata harga rata-rata saham meningkat 522%. Dari sini terlihat jelas bahwa investasi di saham jauh lebih menguntungkan. Ini kalau melihat saham secara keseluruhan. Bagaimana kalau kita bandingkan emas dengan salah satu saham yang ada di Bursa Efek Indonesia. Ambil contoh ASII ( PT Astra International, perusahaan otomotif ternama)

Tahun Emas ASII
1993 390 1546
2011 1824 66150
Keuntungan 367% 4178%

Ternyata ASII sepanjang tahun 1993-2011 harganya telah naik 4178% (baca: Empat Ribu Seratus Tujuh Puluh Delapan Persen). Bandingkan dengan emas yang hanya 367%. Jadi kalau Anda punya uang 100 juta di tahun 1993, dan dibelikan emas, nilai investasi Anda menjadi 367 juta di tahun 2011. Tetapi bila uang itu dibelikan saham ASII, maka nilai investasinya meningkat menjadi 4,178 miliar.
Untuk lebih jelasnya Anda bisa melihat grafik di bawah. Grafik ini membandingkan keuntungan yang didapat dari investasi di emas, IHSG, dan saham ASII Angka di sumbu vertikal menunjukkan tingkat keuntungan kumulatif (dalam persen) yang didapat bila berinvestasi mulai tahun 1993.
Emas Sebagai Penjaga Nilai
Ada beberapa faktor yang menyebabkan harga emas mengalami fluktuasi. Pertama, data ekonomi AS semakin membaik. Namun, investor juga masih berspekulasi bank sentral global masih akan tetap melanjutkan penggelontoran stimulus. Kedua, euro perkasa terhadap dollar AS. Sementara indeks Dollar ditransaksikan mendekati level tertinggi dalam enam bulan terakhir.
Emas memiliki manfaat lain dari kepemilikan Emas secara fisik. Berikut beberapa kelebihannya :

  • Tidak Ada Counterparty Risk Dalam Emas. Ketika Anda memegang Emas, Kitalah memegang Tangible Asset yang tidak tergantung pada orang lain. Tangible Asset dalam genggaman kita ini menjadi semakin penting pada saat krisis keuangan melanda. Coba saja tanyakan pada orang yang menaruh uang di Lehman Brothers (Amerika) misalnya. Juga pada orang yang mengalami krisis finansial yang serius di negaranya, maka pasti akan tahu betapa pentingnya Tangible Asset berupa Emas ini.
  • Konsistensi Daya Beli. Katakanlah harga Emas turun menjadi US$ 500/troy oz dua tahun lagi, pastilah harga komiditi yang lain seperti gandum, minyak, dsb juga ikut turun. Statistik berabad-abad (kalau dalam Islam sudah terbukti lebih dari 14 abad) menunjukkan adanya korelasi yang nyata antara harga Emas dengan harga komoditi-komoditi yang dibutuhkan manusia. Jadi seandainya harga Emas turun, Anda juga tidak mengalami penurunan dalam kemakmuran, karena kita tetap bisa membeli barang-barang kebutuhan Anda dengan jumlah Emas yang sama.
  • Tidak Tergantung Pada Keputusan Pemerintah. Beda dengan Uang Kertas yang nilainya bergantung pada keputusan pemerintah dan birokrat masing-masing negara, Emas nilainya sama sekali tidak bergantung mereka. Dengan memegang Emas, Kita tidak perlu mencemaskan keputusan Pemerintah yang berkaitan dengan suku bunga dan sejenisnya.
  • Sebagai Asset Yang Berada Di Luar Sistem Perbankan. Dengan Emas kita berkesempatan untuk memiliki aset yang di luar pengaruh sistem perbankan sama sekali. Kita tahu bahwa perbankan di seluruh dunia tanpa terkecuali negara maju sekalipun selalu dihantui krisis dari waktu ke waktu. Dengan Emas kitaa akan terbebas dari pusaran krisis perbankan yang bisa muncul kapan saja dan di mana saja.
Kesimpulannya: Investasi di emas memang menguntungkan, namun lebih cocok untuk dijadikan penjaga nilai suatu aset.  Sedangkan investasi di saham jauh lebih menguntungkan. Apalagi jika mempunyai saham yang tepat untuk investasi.


Sejarah Singkat Terbentuknya ISIS Serta Ideologinya



Pada tanggal 10 Juni 2014, Mosul, kota terbesar kedua di Irak dan ibukota provinsi Ninawa, jatuh ke organisasi Salafi-Jihadi, Negara Islam Irak dan al-Sham (ISIS). Jatuhnya Mosul dan blitz berikutnya dengan yang ISIS mengambil alih kota yang mayoritas Sunni lainnya. Namun, para pimpinan dari kedua negara telah mengkosolidasikan visi yang berbeda tentang bagaimana