Selasa, 04 November 2014

Wujudkan Indonesia Poros Maritim Dunia Dengan Wisata Bahari



sumber gambar : sinarpaginews.com
 
Sebagai rakyat Indonesia kita pasti sadar dan mengetahui bahwa Indonesia mempunyai laut  yang luas sebagai bagian dari NKRI. Namun sayangnya belum semua orang Indonesia mengerti keistimewaan dari lautan yang Indonesia miliki. Potensi laut yang kita miliki adalah laut Indonesia merupakan jalur dan habitat penting bagi mamalia laut dunia. Kemudian laut Indonesia juga menjadi
pusat penting keanekaragaman ikan hiu dan pari dunia. Ditambah lagi laut Indonesia memiliki habitat terumbu karang dengan tingkat keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Dari tiga potensi yang telah disebutkan, apakah tiga hal tersebut telah dioptimalkan?
Tidak terasa kita akan memperingati Hari Ikan Nasional pada tanggal 21 November nanti. Dengan momentum ini kita bisa mengetahui sejauh mana kontribusi laut kita pada perekonomian. Laut kita sangat kaya dengan berbagai macam jenis ikan dan terumbu karang. Potensi sumberdaya kelautan dan perikanan di Indonesia yang sebenarnya menjanjikan kesejahteraan bagi rakyat.
 Namun pada kenyataannya kontradiktif dengan kondisi nelayan Indonesia yang pada umumnya miskin. Kondisi seperti ini menggambarkan bahwa potensi sumberdaya kelautan dan perikanan di Indonesia sebenarnya melimpah tetapi hingga kini belum dikelola dan dimanfaatkan secara optimal, serta belum memberikan konstribusi yang signifikan terhadap pembangunan bangsa secara keseluruhan. Untuk itu perlu dilakukan upaya pengembangan pengelolaan kemitraan antara pemerintah dan nelayan lokal, yaitu masyarakat pesisir pantai sebagai ujung tombak industri kelautan dan perikanan.
Jika hal tersebut dapat terwujud, maka masalah kemiskinan didaerah pesisir pantai dan kepulauan Indonesia dapat diatasi secara bertahap. Karena ketika kita bicara mengenai ikan, ikan yang ada dalam perairan Indonesia bukan hanya menjadi komoditas yang diperjual belikan kemudian habis dikonsumsi. Namun menurut saya pribadi, ikan-ikan maupun terumbu karang yang ada didalam perairan negara kita ini memiliki nilai jual lebih. Banyak sekali ikan dan terumbu karang langka yang ada di Indonesia serta satu per satu mulai dilindungi agar tidak punah dan juga dari tindakan yang tidak bertanggung jawab dari pihak-pihak yang mengeruk keuntungan pribadi dari ikan maupun terumbu karang yang dilindungi.
Secara umum berdasarkan pengamatan rekan dan penulis pribadi seperti di Taman Laut Kepulauan Padaido di Biak, Papua Barat, Danau Toba di Sumatera Utara dan Raja Basa  di Bandar Lampung, penyebab kemiskinan masyarakat bahari yaitu rendahnya kualitas sumber daya manusia, kemudian lemahnya pemanfaatan dan penggunaan teknologi di bidang kelautan dan perikanan, kurangnya promosi karena jaringan pemasaran yang sempit, serta kesulitan dalam memperoleh modal untuk mengembangkan industri kreatif wisata bahari.
Oleh karena itu dengan adanya kegiatan wisata bahari akan menimbulkan dampak terhadap masyarakat sekitar. Dampak yang muncul dari suatu kegiatan wisata, yaitu munculnya dampak ekonomi. Dampak ekonomi tersebut dapat bersifat positif dan negatif. Dampak positif yang muncul dari adanya dampak ekonomi dapat bersifat langsung. Selain dampak positif langsung yang muncul, ada dampak lain yang akan timbul, seperti dampak tidak langsung. Dampak tidak langsung berupa aktivitas ekonomi masyarakat bahari setempat dari suatu pembelanjaan pada suatu unit usaha penerima dampak langsung dan dampak lanjutan. Dampak lanjutan ini nantinya dapat diartikan sebagai aktivitas ekonomi masyarakat bahari setempat yang merupakan lanjutan dari tambahan pendapatan masyarakat lokal.
Dampak ekonomi yang ditimbulkan dari kegiatan wisata pada dasarnya dilihat dari keseluruhan pengeluaran wisatawan untuk akomodasi, konsumsi yang baik konsumsi tersebut dari rumah maupun di lokasi wisata, biaya perjalanan ke lokasi wisata, pembelian souvenir, serta pengeluaran lainnya. Keseluruhan dari biaya pengeluaran wisatawan akan diestimasi dari jumlah keseluruhan kunjungan wisatawan dengan rata-rata pengeluaran dalam satu kali kunjungan wisata.
Peran laut Indonesia akan menjadi sangat penting dan strategis, seiring dengan perpindahan pusat kegiatan ekonomi dunia sejak akhir abad ke 20 dari Poros Atlantik ke Poros Asia-Pasifik. Hampir 70 persen total perdagangan dunia berlangsung diantara negara-negara di Asia-Pasifik. Sekitar 45 persen dari seluruh komoditas dan produk yang diperdagangkan di dunia dengan nilai 1.500 trilyun dolar AS per tahun ditransportasikan melalui ALKI (UNCTAD, 2012). Hal tersebut juga sejalan dengan pendapat yang dikemukakan  Prof. Dr.Ir. Rokhmin Dahuri, MS (2014) bahwa di sektor jasa penyediaan tenaga kerja pelaut untuk kapal niaga, kapal pesiar, dan kapal penumpang, potensi ekonominya pun luar biasa besarnya. Sejauh ini, Indonesia merupakan negara pemasok tenaga pelaut terbesar ketiga di dunia dengan nilai devisa sekitar 6 milyar dolar AS/tahun. Peringkat satu dan dua ditempati China dan Filipina. Belum lagi sektor industri dan jasa maritim yang antara lain, meliputi industri galangan kapal, perawatan kapal, mesin kapal, pabrik jaring dan alat penangkapan ikan lain, kincir air tambak, pabrik pipa dasar laut, fibre optic, anjungan migas lepas pantai, coastal and ocean engineering, dan ramalan cuaca (weather forcast). Potensi ekonomi sektor ini luar biasa besarnya. Sayangnya. hingga saat ini Indonesia masih mengimpor hampir semua produk industri dan jasa maritim tersebut.
Dengan demikian solusi yang sebaiknya ditempuh yang pertama yaitu agar pemerintah daerah bekerjasama dengan investor lokal maupun asing memberikan pelatihan dan modal yang memadai terkait dengan pengembangan sumber daya manusia maupun pengadaan fasilitas yang menunjang dalam mengoptimalkan potensi wisata bahari. Caranya bisa memberikan modal dan pembinaan kepada masyarakat bahari setempat untuk membangun infrasturktur. Kemudian dengan memberikan pelatihan khusus untuk masyarakat pada bidang yang akan dipersiapkan seperti pengelolaan taman laut, pengelolaan wisata air, pengelolaan galangan kapal, pengelolaan wisata budaya, pemandu wisata, pegelolaan penginapan, dsb. Melalui strategi ini diharapkan masyarakat dapat berpartisipasi dalam pengembangan wisata bahari.
Kedua, pemerintah membuat perencanaan untuk mengembangkan kawasan–kawasan wisata bahari sehingga dapat diketahui kawasan mana yang lebih dapat cepat dijual potensi wisatanya dan kawasan mana yang memerlukan penataan infrastruktur. Salah satu caranya yaitu dengan menggunakan aplikasi Delphi sebagai penunjang dalam menentukan layak atau tidaknya suatu daerah menjadi potensi wisata bahari. Dengan menempuh solusi kedua ini diharapkan pemerintah dapat melihat hal-hal lain yang bisa digunakan menjadi sarana dan pra sarana yang mendukung kegiatan wisata bahari melalui peran teknologi.
Ketiga, pemerintah dan investor turut serta mempromosikan kawasan–kawasan wisata bahari secara berlanjut dan berkesinambungan melalui berbagai cara dan media. Promosi yang dilakukan bisa melebihi promosi yang sudah ada. Misalnya dengan menggunakan aplikasi pada smartphone. Disini pemerintah, investor, dan pengembang aplikasi smartphone lokal, baik itu aplikasi berbasis sistem operasi IOS, Android, maupun Windows Phone, bisa saling mengisi dalam mempromosikan wisata bahari Indonesia. Caranya bisa dibuat aplikasi informasi maupun permainan edukasi yang memberikan keterangan tempat wisata bahari yang dapat dikunjungi. Jadi dengan memanfaatkan perangkat mobile seperti smartphone diharapkan dapat menjadi nilai jual tersendiri dalam mempromosikan wisata bahari Nusantara dan juga sekaligus dapat mengurangi ketimpangan dalam penguasaan dan penggunaan teknologi dalam wisata bahari Indonesia.
Dengan demikian maka bukanlah hal yang mustahil bagi kita untuk mewujudkan program Indonesia Poros Maritim Dunia lewat wisata bahari jika digalakan dengan serius sejak saat ini. Mengingat kita sudah memiliki seorang ibu menteri kelautan dan perikanan yang memahami betapa besarnya potensi pemasukan yang akan negara dan warga pesisir dapatkan jika hal ini dapat diwujudkan. Semoga Kabinet Kerja dapat bekerja dan berkordinasi dengan baik demi mewujudkan cita-cita bersama ini.

0 komentar:

Posting Komentar