Sabtu, 12 Desember 2015

Tips Berbelanja di Hari Belanja Online Nasional


gambar : blog.getshoop.com

Sejauh pengamatan pribadi saya, Hari Belanja Nasional atau HARBOLNAS adalah hari yang diciptakan oleh pelaku usaha e-commerce untuk meningkatkan penjualan dengan memberikan diskon besar-besaran dari situs e-commerce yang mereka buat. HARBOLNAS sendiri terinspirasi dari istilah  "Cyber Monday" yang mulai dipopulerkan sejak tahun 2005 oleh tim pemasaran di Shop.org,
sebuah divisi dari National Retail Federation. Idenya adalah untuk memberikan pengecer online menjual "hal yang menarik" untuk mendorong orang agar membelanjakan uangnya. Pada saat itu, Cyber Monday merupakan hari belanja online tersibuk tahun itu. Hari tersebut semakin populer untuk berbelanja sejak saat itu, bahkan didukung dengan perkembangan internet kecepatan tinggi yang dapat menjangkau seluruh wilayah di Amerika.

Adapun yang harus diperhatikan dalam HARBOLNAS dan patut dipertimbangkan pada saat berburu barang dengan diskon yang ditawarkan pada saat HARBOLNAS diselenggarakan. Berikut adalah tipsnya :

1. Pertimbangan pertama adalah voucher diskon yang diberikan dari e-commerce layak digunakan alias worth it to be true. Dalam HARBOLNAS, diskon yang diberikan memang besar dan patut diperhitungkan untuk membeli barang pada saat HARBOLNAS. Misalnya saya pribadi memperoleh sebuah Micro SD berkapasitas 64 GygaByte dengan harga sekitar 190.000-an saja, yang sebelumnya sekitar 240.000-an dengan memanfaatkan voucher diskon online yang saya peroleh melalui viral di media sosial dan tentunya harga tersebut belum termasuk ongkos kirim. Namun ada juga situs e-commerce yang menawarkan diskon 15% untuk sebuah produk tapi maksimal potongan yang diberikan hanya 50.000 Rupiah saja. Misal saya mau beli Hard Disk External merek X, harganya Rp. 865.000,-. Kemudian saya memiliki voucher diskon 15% dari e-commerce itu. Lalu saya gunakan voucher tersebut yang mana seharusnya 15% dari Rp. 865.000,- itu adalah Rp. 129.750,-. Jadi saya harusnya membayar Rp. 735.250. Namun sistem hanya mengurangi sampai Rp. 50.000 atau sekitar 5,78% saja. Sehingga sistem mengharuskan saya membayar Rp. 815.000,-. Bagi saya pribadi harga bukan masalah, namun seberapa besar kredibilitas sebuah e-commerce bisa dilihat melalui salah satu  hal tersebut. Walaupun di halaman awal mereka bilang diskon 15%, maksimal diskon Rp. 50.000,- saya hanya tersenyum miris dengan keterangan tersebut. Konsumen dibuat bingung dengan pernyataan promo "Standar Ganda" HARBOLNAS tersebut. Sebaiknya di awal harusnya bilang saja dengan gamblang potongan Rp. 50.000 dengan menggunakan voucher huruf bla bla angka sekian sekian. Tidak perlu bilang 15% maksimal diskon Rp. 50.000,-. Anak dari keponakan Ayah saya yang masih SD tahu seperti apa perhitungan diskon 15% dan potongan Rp. 50.000,-.

2. Pertimbangan kedua adalah lamanya waktu pengiriman barang atau paket jasa kepada konsumen. Misal saya ingin membeli Hard Disk External berkapasitas 1 TeraByte. Kemudian saya melakukan pencarian dari situs e-commerce yang satu dengan situs e-commerce yang lainnya. Ternyata saya menemukan harga yang sedikit berbeda. Perbedaannya sekitar 10.000-20.000 Rupiah. Di satu sisi, e-commerce yang menawarkan harga lebih murah menjanjikan lama pengiriman barangnya bisa sampai 14 hari kerja. Sedangkan e-commerce yang menawarkan harga sedikit lebih mahal menjanjikan lama pengirimannya 3-5 hari kerja. Dengan adanya hal tersebut, kita harus memilih antara uang yang harus dikeluarkan dan lamanya pengiriman barang.

3. Pertimbangan ketiga adalah harga produk atau jasa yang diberikan sesuai dengan apa yang akan kita peroleh. Sebelum melakukan pembelian pada suatu produk atau jasa, pastikan kita mengetahui terlebih dahulu bahwa harga tersebut pantas untuk kita bayar. Caranya adalah kalau kita menginginkan suatu produk, carilah harga reguler sebelum dipasaran kisarannya berapa Rupiah. Setelah itu kita juga harus tahu terlebih dahulu produk itu ada jaminannya atau tidak. Kalau makanan dan minuman jaminan yang diberikan biasanya terdapat nomor registrasi BPPOM, Sertifikat Halal dari MUI, serta kapan kadaluarsanya. Kemudian kalau misalnya kita ingin membeli smartphone, berarti harus ada garansi resminya dari produsennya langsung atau dari distributor dan berapa tahun masa garansinya berlaku. Distributornya juga harus kita lihat reputasi dan kredibilitasnya baik agar nantinya jika terjadi kerusakan selama masa garansi barangnya bisa ditangani dengan baik atau bisa diganti dengan barang yang baru. Begitu juga dengan jasa tidak jauh berbeda, misal jasa yang menawarkan paket wisata ke suatu tempat destinasi wisata. Pastikan terlebih dahulu fasilitas apa saja yang sudah masuk dalam paket wisata tersebut. Misalnya paket wisata sudah termasuk penginapan di hotel, biaya transportasi sewa mobil, dan tiket masuk tempat wisata namun belum termasuk tips untuk Tour Guide, supir, sewa kapal di tempat wisata, dan Air Port Tax. Sehingga kita tidak membeli kucing dalam karung.

4. Pertimbangan keempat adalah pastikan harga yang diberikan untuk suatu produk yang dijual di e-commerce minimal sesuai dengan harga reguler dipasaran sebelum di diskon atau menggunakan voucher diskon. Jadi walaupun di diskon harganya tidak mengada-ngada. Contohnya seperti yang dikabarkan sejumlah media kalau kita harus berhati-hati dalam momen HARBOLNAS ini. Pasalnya masih ada diskon abal-abal yang diberikan oleh oknum suplier dalam sebuah e-commerce. Misalnya harga sebuah smartphone kelas middle-end dihargai Rp, 25.000.000,- sebelumnya dan setelah di diskon harganya menjadi Rp. 1.875.000,-. Sedangkan harga retail di toko masih sekitar 1,5 sampai 1,7 tergantung promo dan bonus yang ditawarkan toko. Kemudian harga sebuah kamera aksi yang dihargai sebelumnya sekitar Rp. 7.000.000,-. Namun setelah di diskon harganya Rp. 4.990.000,-. Sedangkan disitus e-commerce lain harga reguler pasarnya hanya Rp. 4.900.000,- saja.

5. Pertimbangan kelima adalah pastikan bahwa situ e-commerce yang kita kunjungi adalah situs e-commerce yang memberikan keterangan yang jelas. Situs e-commerce yang jelas biasanya menawarkan barangnya dan menjelaskan barangnya ada di suplier atau dari e-commerce itu sendiri. Kemudian menjanjikan lamanya pengiriman barang maksimal 14 hari. Bisa menggunakan metode cash on delivery (COD), serta ada juga yang menawarkan cicilan 0% dengan jangja waktu cicilan sampai 12 bulan yang telah bekerja sama dengan Bank tertentu. Kejahatan terjadi bukan karena hanya niat dari pelakunya, melainkan karena adanya kesempatan. Kata-kata Bang napi itu juga berlaku pada oknum-oknum kriminal yang memanfaatkan momentum tertentu. Sekarang ini banyak beredar situs-situs HOAX yang memanfaatkan momentum tertentu dengan menawarkan voucher diskon produk dari brand ternama dengan syarat meminta kita untuk memasukan identitas kita dan bahkan meminta untuk memasukan password e-mail dan nomor pin kartu kredit secara berkala. Biasanya situs tersebut tidak berafiliasi kepada brand yang telah disebutkan untuk diberikan vouchernya. Justru bisa saja terjadi data kita dicuri, e-mail kita di hack, dan bisa saja kita dikirimi tagihan kartu kredit padahal kita tidak menggunakannya. Cara menghindarinya dengan berhenti mengisi data kita jika ada permintaan data yang telah saya sebutkan sebelumnya. Jika ingin lebih yakin lagi silahkan saja hubungi layanan konsumen perusahaan brand yang dijanjikan tersebut.

Dengan demikian kita bisa memilih produk atau jasa apa saja berdasarkan apa yang kita inginkan dengan aman pada saat HARBOLNAS berlangsung. Semoga tips ini bermanfaat dalam berburu diskon di hari terakhir Hari Belanja Online Nasional ini. Selamat berburu barang yang diinginkan!

2 komentar:

Puspita Nuari mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Puspita Nuari mengatakan...

Sawqi jadi makin rajin nulis nih.

Posting Komentar