Tidak terasa sebentar lagi ummat muslim di seluruh dunia akan memasuki bulan yang mulia, yaitu bulan Ramadhan. Mengapa bulan Ramadhan itu sangat mulia dan kehadirannya selalu dinanti oleh ummat muslim, bahkan ummat non-muslim juga merindukan bulan ini?
Mari kita lihat fakta tentang Ramadhan dalam abjad yang telah disusun dibawah ini secara urut dari A sampai Z.
A. Al Qur'an turun di Bulan Ramadhan
Dalam Al Qur'an surat Al Baqarah Ayat 185 Allah menjelaskan bahwa di Bulan Ramadhan Allah menurunkan Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan menjelaskan petunjuk dan pembeda antara yang hak dan bathil. Inilah bukti pertama bahwa bulan Ramadhan penuh dengan karomah dari Allah SWT kepada ummatnya yang senantiasa menjalani perintahNya dan menjauhi laranganNya.
B. Berkah Untuk Siapa Saja Tanpa Tapi dan Kecuali
Ya, benar, berkah untuk siapa saja, siapapun orang yang ada didalam Ramadhan akan mendapatkan berkah. Bagi seorang muslim berkahnya merupakan anugerah keimanan. Karena secara tegas, Allah telah menyatakan dalam surat Al Baqarah ayat 183 yang menyatakan bahwa orang yang beriman itu diwajjibkan berpuasa. lalu bagaimana untuk orang yang tidak beriman? Tetap berkah juga, selama mereka melakukan usaha yang saling menguntungkan dan tidak merugikan juga mereka akan mendapatkan berkah sesuai dengan apa yang mereka niatkan. Hal ini juga berlaku pada non-muslim, mereka bisa memperoleh hal-hal yang biasanya tidak mereka peroleh diluar bulan Ramadhan. Misalnya, ada yang menjual kue tradisional, dia menjual kuenya saat berbuka, maka pastinya orang yang tengah berpuasa akan mencari kue tersebut untuk kebutuhan saat berbuka puasa karena mungkin belum sempat membuat bukaan sendiri, Dari contoh tersebut, kita bisa melihat bahwa kebutuhan akan permintaan lebih besar dari hari biasanya dan tentunya ini merupakan berkah tersendiri karena saling menguntungkan.
C. Cucurak
Cucurak atau makan bareng bersama keluarga, kerabat, handai taulan dan
rekan serta sesama teman kerja menjadi tradisi warga Kota Bogor
menjelang datangnya bulan suci Ramadhan. Di Kota Bogor, ramai dengan kegiatan makan bersama yang
dilakukan masyarakat, baik di lingkungan keluarga, kampung, kantor dan
komunitas lainnya. Biasanya acara ini disandingkan dengan ceramah agama dan khataman atau penyelesaian Al Qur'an.
D. Dosa Dihapuskan
Rasulullah SAW bersabda bahwa barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan dasar Iman dan mencari ridho Allah, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Hal ini tentunya menjadi motivasi tersendiri dalam melkukan taubatan nasuha dan menjadi insan yang lebih baik lagi.
E. Efisien Dalam Bekerja
Percaya atau tidak, fakta mengungkapkan bahwa tingkat efisiensi waktu dan kedisiplinan orang
yang berpuasa pada umumnya meningkat. Hal ini terjadi karena waktu yang
digunakan dalam sehari-hari akan cepat berlalu karena di isi dengan
kegiatan ibadah yang dilakukan secara rutin dan lebih banyak dari hari
biasanya.
F. Fakir
Istilah yang biasa didengar ketika ceramah ramadhan menjelang hari terakhir setiap selesai sholat Isya di masjid sebagai sunnah untuk melaksanakan Qiyamul Ramadhan atau dikenal dengan sholat tarawih. fakir adalah orang yang kurang mampu, terutama dari segi harta atau finansial. sebenarnya fakir ini tidak sama dengan orang miskin, seorang fakir ini memiliki ketidakmapuan dalam kondisi karena mungkin upah kerjanya kecil. sedangkan miskin adalah seseorang yang dalam kondisi tidak mampu dan tidak bisa menghasilkan apa-apa, contohnya orang yang terlahir dengan cacat diseluruh tubuhnya. Atau orang yang bangkrut karena satu dan lain hal sehingga hutangnya menumpuk.
G. Gembira
Bagi orang yang beriman, berbuka puasa merupakan sebuah nikmat
tersendiri. Bukan karena waktunya mengisi perut atau memuaskan dahaga
saja. Mengapa seperti itu? Rasulullah SAW bersabda bahwa orang yang
berpuasa itu akan mendapatkan dua kegembiraan, yang pertama adalah
kegembiraan ketika berbuka puasa, yang kedua adalah kegembiraan ketika
bertemu Tuhan.
H. Hisab
Hisab adalah perhitungan secara matematis dan astronomis untuk
menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada
kalender Hijriyah. Metode hisab juga dipakai dalam menentukan tanggal berapa 1 Ramadhan di mulai.
I. I'tikaf
I'tikaf merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan pada 10 hari terakhir menjelang selesainyabulan Ramadhan. Kegiatan ini dilakukan di masjid menjelang malam-malam ganjil di bulan Ramadhan. Kegiatan ini dilakukan oleh seorang muslim yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan tujuan untuk mendapatkan kemuliaan malam Lailatul Qadar atau malam seribu bulan..Dalam menjalankan kegiatan ini, seorang muslim biasanya akan melakukan sholat. Dalam kegiatan ini, biasanya seorang muslim akan melakukan sholat wajib maupun sunnah seperti sholat isya, sholat malam, sholat witir, sholat sunnah fajar, sholat subuh, hingga sholat dhuha. Disamping itu juga biasanya membaca Al Qur'an, memahami apa yang dibaca dari Al Qur'an dengan mempelajarinya, kemudian zikir kepada Allah, serta berdo'a kepada Allah atas apa yang kita ingingkan sebanyak-banyaknya.
J. Jajanan Tradisional Bermunculan
Biasanya makanan tradisional jarang ditemui ketika bulan biasa. Namun pada bulan Ramadhan jumlahnya meningkat dan lebih mudah didapatkan. Contohmya Serabi, Kue Putu, Asinan Bogor, Kerupuk Kuning/Kerupuk Mie, Pecal Madiun, Putu Mayang, Es Dawet, dll.
K. Kultum
Singkatan ini adalah kepanjangan dari kuliah tujuh menit, atau kalau di forum keislaman biasa dipelesetkan menjadi kuliah terserah antum (antum dalam bahasa arab, dalam Bahasa Indonesia artinya kamu). Biasa diadakan oleh stasiun TV dengan menampilkan ustadz/ustadzah kondang baik dewasa maupun anak-anak yang sedang berkompetisi dalam program TV masing-masing stasiun, selama bulan ramadhan menjelang waktu maghrib untuk berbuka puasa. Lumayan untuk meningkatkan ilmu dan kualitas iman dan taqwa, walau cuma sebulan dalam setahun, paling tidak kita ada upaya mengamalkan segala ilmu yang didapat untuk 11 bulan kedepan.
L. Lailatul Qadar
Salah satu keutamaan 10 terakhir bulan ramadhan adalah adanya malam Lailatul Qadar. Sebagaimana surat yang biasa dilantunkan dalam sholat-sholat tarawih yaitu surat Al Qadar. Inilah bukti bahwa Allah menetapkan Al qur'an untuk menyampaikan dan memberikan hal yang spesial pada umat islam dengan bulan ramadhan ini seperti arti dari surat Al Qadar berikut ini :
1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada Lailatul Qadr
2. Dan tahukah kamu apakah Lailatul Qadr itu?
3. Lailatul Qadr itu lebih baik dari seribu bulan
4. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan
5. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar
Subhanallah, seandainya Rasulullah SAW saja
orang yang sudah diampuni dosanya yang telah lalu dan akan datang begitu
gigihnya memperjuangkan malam itu maka kita harus berkaca diri. Beliau
menggunakan 10 terakhir bulan ramadhan ini terutama pada malam harinya
untuk beramal lebih dari hari-hari lain selama bulan ramadhan. Amalan
tersebut berlaku secara umum.
M.Mudik
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Mudik artinya pergi, berlayar. Namun dalam konteks ini mudik yang dimaksud adalah pulang ke kampung halaman tempat kelahiran atau daerah asal seseorang tersebut. Mudik menjadi tradisi masyarakat muslim dan non muslim Indonesia menjelang Bulan syawal atau lebaran pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Mudik dilakukan dengan tujuan melepas kerinduan terhadap orang tua dan kampung halaman yang asri dan bebas dari hiruk-pikuk kehidupan ibu kota Jakarta atau kota besar lainnya.
N. Nisfu Sya'ban Menjelang Ramadhan
Nisfu Sya'ban juga merupakan tradisi peribadatan dalam masyarakat muslim Indonesia. Nisfu berasal dari bahasa Arab yang artinya setengah, namun dalam konteks ini artinya pertengahan, sedangkan Sya'ban merupakan nama bulan dalam Islam, maka Nisfu Sya'ban adalah malam
pertengahan bulan Sya'ban. Kalau dirujuk kepada kalender Hijriyah, maka
malam itu jatuh pada tanggal 14 Sya'ban karena pergantian tanggal sesuai
penanggalan Hilaliyah atau yang meggunakan patokan rembulan adalah saat
matahari terbenam atau malam tiba.
Adapun keutamaan bulan Sya’ban lainnya akan lebih jelas lagi dalam hadis-hadis berikut:
Hadis Pertama
Aisyah RA bercerita bahwa pada suatu malam dia kehilangan Rasulullah
SAW, ia keluar mencari dan akhirnya menemukan beliau di pekuburan Baqi’,
sedang menengadahkan wajahnya ke langit. Beliau berkata, “Sesungguhnya
Allah Azza Wajalla turun ke langit dunia pada malam Nishfu Sya’ban dan
mengampuni (dosa) yang banyaknya melebihi jumlah bulu domba Bani Kalb.”
(HR Turmudzi, Ahmad dan Ibnu Majah)
Hadis Kedua
Diriwayatkan oleh Abu Musa Al-Asy’ari RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“ “Sesungguhnya Allah pada malam Nishfu Sya’ban mengawasi seluruh
mahluk-Nya dan mengampuni semuanya kecuali orang musyrik atau orang yang
bermusuhan.” (HR Ibnu Majah)
Hadis Ketiga
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib KW bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Jika malam Nishfu Sya’ban tiba, maka salatlah di malam hari, dan
berpuasalah di siang harinya, karena sesungguhnya pada malam itu,
setelah matahari terbenam, Allah turun ke langit dunia dan berkata,
‘Adakah yang beristighfar kepada Ku, lalu Aku mengampuninya, Adakah yang
memohon rezeki, lalu Aku memberinya rezeki , adakah yang tertimpa
bala’, lalu Aku menyelamatkannya, adakah yang begini (2x), demikian
seterusnya hingga terbitnya fajar.” (HR Ibnu Majah).
Demikianlah keutamaan dan kelebihan malam Nishfu Sya’ban, marilah kita
manfaatkan malam yang mulia ini untuk mendekatkan diri dan memohon
sebanyak-banyaknya kepada Allah.
Amalan di Malam Nishfu Sya’ban
Mengenai doa dimalam nisfu sya’ban adalah sunnah Rasul saw, sebagaimana hadits2 berikut :
Sabda Rasulullah saw : “Allah mengawasi dan memandang hamba hamba Nya
di malam nisfu sya’ban, lalu mengampuni dosa dosa mereka semuanya
kecuali musyrik dan orang yg pemarah pada sesama muslimin” (Shahih Ibn
Hibban hadits no.5755)
Berkata Aisyah ra : disuatu malam aku kehilangan Rasul saw, dan
kutemukan beliau saw sedang di pekuburan Baqi’, beliau mengangkat
kepalanya kearah langit, seraya bersabda : “Sungguh Allah turun ke
langit bumi di malam nisfu sya’ban dan mengampuni dosa dosa hamba Nya
sebanyak lebih dari jumlah bulu anjing dan domba” (Musnad Imam Ahmad
hadits no.24825)
Berkata Imam Syafii rahimahullah : “Doa mustajab adalah pada 5 malam,
yaitu malam jumat, malam idul Adha, malam Idul Fitri, malam pertama
bulan rajab, dan malam nisfu sya’ban” (Sunan Al Kubra Imam Baihaqiy juz 3
hal 319).
Dengan fatwa ini maka kita memperbanyak doa di malam itu, jelas pula
bahwa doa tak bisa dilarang kapanpun dan dimanapun, bila mereka melarang
doa maka hendaknya mereka menunjukkan dalilnya?
Bila mereka meminta riwayat cara berdoa, maka alangkah bodohnya mereka
tak memahami caranya doa, karena caranya adalah meminta kepada Allah.
O. Obral Kebutuhan Lebaran di Pasar
Obral adalah menjual barang secara besar-besaran dengan harga murah dan bermaksud menghabiskan barang di toko. Biasanya dilakukan oleh toko yang ada di pasar biasa atau pasar modern untuk menghabiskan barang yang ada digudang. Pada umunya sebagian masyarakat Indonesia baik yang mudik ataupun tidak mudik akan ke pasar untuk mencari barang obralan seperti baju baru, baju koko, sarung, kopiah, bahan kue atau kue untuk dihidangkan pada saat lebaran.
P. Pahala Diobral Juga
Siapa yang tidak tergiur dengan hal ini? Amalan yang biasanya dibalas
dengan 1 pahala bisa dibalas sampai 7x lipat dari biasanya. Ini pastinya
merupakan sesuatu yang hebat jika kita konsisten menerapkannya. Disamping kita tahu juga bahwa surga Allah itu mahal. Sembari kita berusaha mengumpulkan pahala, sembari kita juga bermunajat agar mendapat Rahmat Allah demi surgaNya.
Q. Qiyamul Ramadhan (Sholat Tarawih)
Sholat tarawih merupakan sholat pada bulan Ramadhan. Dinamakan demikian karena para jamaah beristirahat setelah melaksanakan shalat tiap-tiap 4 rakaat.Karena para jamaah yang pertama kali bekumpul untuk
shalat tarawih beristirahat setelah dua kali salam (yaitu setelah
melaksanakan 2 rakaat ditutup dengan salam kemudian mengerjakan 2 rakaat
lagi lalu ditutup dengan salam, ada juga yang 4 rakaat dengan dua kali salam dan setelah totalnya delapan rakaat ditutup dengan sholat witir 3 rakaat jadi jumlahnya 11).
R. Rukyat
Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni
penampakan bulan sabit yang nampak pertama kali setelah terjadinya
ijtimak (konjungsi). Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang atau
dengan alat bantu optik seperti teleskop. Rukyat dilakukan setelah
Matahari terbenam. Hilal hanya tampak setelah Matahari terbenam
(maghrib), karena intensitas cahaya hilal sangat redup dibanding dengan
cahaya Matahari, serta ukurannya sangat tipis. Apabila hilal terlihat,
maka pada petang (maghrib) waktu setempat telah memasuki bulan
(kalender) baru Hijriyah. Apabila hilal tidak terlihat maka awal bulan
ditetapkan mulai maghrib hari berikutnya.
Rukyatul Hilal adalah kriteria penentuan awal bulan (kalender) Hijriyah
dengan merukyat (mengamati) hilal secara langsung. Apabila hilal (bulan
sabit) tidak terlihat (atau gagal terlihat), maka bulan (kalender)
berjalan digenapkan (istikmal) menjadi 30 hari. Kriteria ini berpegangan
pada Hadits Nabi Muhammad: Berpuasalah kamu karena melihat hilal dan berbukalah kamu karena melihat hilal. Jika terhalang maka genapkanlah (istikmal)”.
S. Shaum (Puasa)
Kalau tidak puasa sebulan penuh ya bukan bulan Ramadhan namanya. Dibulain ini sebenarnya kita diuji dengan puasa bukan semata-mata menahan lapar dan dahaga saja, atau untuk diet. Lebih dari itu, kesabaran kita, hawa nafsu kita juga diuji disini. Sesuatu yang tadinya halal, selama melaksanakan puasa menjadi haram bukan karena mau adu kuat. namun disanalah Allah menguji kelayakan hambaNya dan seberapa besar pahala yang akan diterima itu Allah yang berikan. Kalau dalam dunia penjualan sistem itu disebut penjualan langsung, untungnya juga langsung. Maka dari itu jangan sampai puasa kita hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja.
T. Takjil / Ta'jil
Takjil dalam Kamus Besar bahasa Indonesia berarti mempercepat. Namun dalam konteks ini takjil yang dimaksud adalah menu sederhana untuk membatalkan puasa ketika sudah masuk waktu berbuka puasa yang ditandai oleh adzan maghrib. Takjil ini biasanya dipaketkan dalam satu plastik dan dibagikan secara gratis baik itu dimasjid, dipinggir jalan, di lampu merah, dan sebagainya. Isi dari takjil ini biasanya kue, gorengan, buah kurma 3 biji, dan segelas air mineral dalam kemasan. Orang yang membagikan biasanya dari suatu organisasi atau perkumpulan komunitas tertentu. bahkan ada juga Tim Sukses Calon Legislatif atau Calon Presiden yang membagikan takjil. Jadi ambil manfaatnya saja kalau ada yang kasih takjil, karena ketika waktu berbuka maka hukumnya wajib bagi muslim untuk membatalkan puasanya.
U. Unggahan / Munggahan / Punggahan
Munggahan itu berasal dari kata ‘unggah’, dalam kamus kecil bahasa Sunda milik adek saya, Unggah artinya kecap pagawean nincak ti han-dap ka nu leuwih luhur, naek ka tempat nu leuwih luhur (Danadibrata,
2006:727). Singkatnya, bila diterjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia adalah kata kerja beranjak dari tempat rendah ke tempat
atas/ Sebuah tradisi yang berasal dari daerah Bandung, Jawa Barat, dipopulerkan oleh suku Sunda. Tradisi Munggahan ini turun menurun dilakukan oleh masyarakat Sunda
sehari menjelang bulan Ramadhan. Acara munggahan dilakukan sehari sebelum puasa ramadhan. Biasanya dilakukan oleh
setiap keluarga beragam, diantaranya makan-makan di siang hari bersama
keluarga besar, mengundang tetangga untuk melakukan pengajian dan
mendengarkan ceramah seputar Ramadhan, keluarga yang ada di kota
biasanya mudik untuk berkumpul dengan keluarga di desa bahkan ada
beberapa masyarakat yang melakukan munggahan dengan berpiknik ria
bersama sanak saudara. Tradisi munggahan ini memang tidak dicontohkan oleh Rasulullah SAW, tetapi
hendaknya kita pandang sebagai kearifan lokal yang meruipakan hasil peradaban manusia dengan hikmah yang dapat
diambil adalah saling silaturahmi dan menyambut bulan Ramadhan yang penuh dengan hikmah lainnya dengan menjalin silaturahmi dengan
keluarga dan tetangga, sebagai momen keharmonisan hubungan keluarga dan
tetangga.
V. Vokatif
Vokatif dalam Kamus Besar bahasa Indoneia berarti seruan, ajakan, panggilan. Dalam konteks ini, saya mengamati dari kehidupan saya sehari-hari selama berpuasa di bulan ramadhan, vokatif untuk hal yang positif cenderung lebih tinggi untuk diikuti. Ini paling tidak bisa dibuat dugaan bahwa religiusitas masih diprioritaskan dalam bulan Ramadhan. Tinggal bagaimana memelihara konsistensi pada vokatif yang positif pada waktu sebelas bulan ke depan.
W. Weweh
Weweh istilah berasal dari bahasa jawa yang diambil dari kata "
Paweh " yang artinya " Memberi atau Memberikan", jadi pada prakteknya Weweh adalah
Memberikan Nasi kepada tetangga maupun
sanak keluarga dekat maupun saudara kita. Masyarakat jawa melakukan
tradisi hal semacam ini, terutama masyarakat jawa tengah di Kabupaten
Kudus yang pada bulan Islam yaitu bulan sya'ban atau sebutan orang jawa
adalah bulan ruwah. Masyarakat melakukan tradisi ini dari
zaman dahulu hingga sekarang masih dilakukan dengan bertujuan untuk menjaga
tali silaturahmi antara satu dengan yang lain, dalam tradisi ini
masyarakat memberikan nasi serta lauk pauk berupa ayam maupun daging
kebau yang sudah diolah menjadi masakan atau kuliner yang lezat. Setelah melakukan tradisi tersebut, biasanya masyarakat dilanjutkan
pada malam harinya diadakan hajatan untuk mendo'akan keluarga maupun
saudara yang sudah meninggal dunia. Tradisi ini mirip dengan Munggahan di Jawa barat. Betapa kayanya negeri ini, banyak hasil peradaban dari kearifan lokal yang serupa tapi tidak sama.
X. Xilografer / Tukang Krei Bambu
Entah kenapa saya sering melihat tukang ukir dan krei bambu bisa dengan mudah ditemui. Mungkin karena menjelang lebaran ada yang membutuhkan krei bambu untuk tamunya supaya terasnya teduh. Atau bisa juga untuk hiasan kusen pada sudut plafon rumah agar terlihat unik.
Y. Yaa ayyu halladzina 'amanu kutiba 'alaikumus shiyam......
Pastinya sudah tau ini potongan dari ayat apa. Ayat ini sangat populer diungkapkan oleh ustadz maupun ustadzah dalam ceramah atau kultum pada saat hari-hari awal puasa ramadhan.
Z. Zakat
Zakat menurut bahasa artinya tumbuh dan berkembang. Dikatakan zakatnya
tanaman apabila tumbuh. Zakat menurut istilah artinya hak yang diwajibkan
dari harta yang telah mencapai nishab setahun dengan syarat tertentu,
untuk golongan tertentu. Zakat membersihkan seorang hamba dan
mensucikan dirinya. Zakat merupakan kewajiban dari kewajiban-kewajiban Islam dan rukun dari rukun Islam yang lima, yang terpenting setelah sholat. Dalam hal ini zakat yang wajib dikeluarkan setala puasa satu bulan ramadhan adalah zakat fitrah. Zakat fitr (Zakat Fitrah), adalah zakat yang berkaitan dengan bulan
Ramadhan, ketika kaum muslimin telah mengakhiri masa-masa puasa mereka
di bulan tersebut, hingga akhir bulan yang disusul dengan datangnya
bulan Syawal.
Oleh karenanya ia disebut Fitrah, yang artinya berbuka dan tidak lagi
diwajibkan berpuasa. Dari sini kita mengetahui bahwa zakat fitr adalah
zakat yang disyariatkan sebagai pertanda berakhirnya bulan Ramadhan dan
memasuki bulan Syawal.
Hukum Zakat Fitrah
Zakat fitrah hukumnya wajib, berdasarkan hadits Abdullah bin Umar Radiyallahu ‘anhu, bahwa:
“Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam, mewajibkan zakat fitr satu sha’ dari
kurma, atau satu sha’ dari gandum, bagi setiap orang yang merdeka atau
budak, laki-laki atau wanita dari kaum muslimin.” (Muttafaq Alaihi)
Ibnul Mundzir berkata: Para ulama sepakat bahwa sedekah fitr hukumnya wajib.
Hikmah Zakat Fitrah
Dalam syariat Islam, zakat fitr memiliki hikmah dan kemaslahatan yang besar yang bisa kita petik darinya. Diantaranya:
Pertama
: Membersihkan pahala orang yang berpuasa dari berbagai perbuatan sia-
sia dan kesalahan, sehingga seorang yang berpuasa dapat meraih
kesempurnaan pahala puasanya.
Kedua : Memberi makan kepada orang
miskin, sehingga mereka juga merasakan kegembiraan di hari raya
sebagaimana yang dirasakan oleh orang kaya. Kedua hikmah ini diambil
dari sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam,:
“Rasulullah
Shallallohu ‘alaihi wasallam, mewajibkan zakat Fitr untuk membersihkan
orang yang berpuasa dari perbuatan sia- sia dan kesalahan, dan memberi
makan kepada orang- orang miskin.”
(HR.Abu Dawud, Ibnu Majah, Daruquthni, dan yang lainnya dari Abdullah bin Abbas Radiyallohu ‘anhu, dengan sanad yang hasan)
Zakat
fitrah diwajibkan kepada siapa saja dari kaum muslimin yang hidup di
dunia pada saat terbenamnya matahari pertanda masuknya satu Syawal di
malam Idul Fitri. Dimana seorang muslim mengeluarkan zakat atas dirinya
dan siapa saja yang wajib dinafkahinya seperti anak, isteri atau
budaknya. Jika seseorang memiliki harta sendiri, maka dia mengeluarkan
zakat dari hartanya, jika tidak ada maka yang membayarkan zakatnya
adalah yang menafkahinya.
Orang yang wajib membayar zakat fitrah
adalah seseorang yang memiliki kelebihan harta dalam tempo waktu sehari
semalam di hari itu. Jika seseorang telah memiliki kecukupan untuk
memenuhi kebutuhan nafkah dirinya dan keluarganya di hari dan malamnya,
kemudian masih ada kelebihan yang cukup untuk membayar zakat fitrah, maka
ia wajib untuk membayar zakat fitr untuk dirinya dan keluarganya,
meskipun dia tidak termasuk orang yang kaya. Namun jika tidak memiliki
kelebihan dari nafkah wajibnya, maka tidak ada kewajiban baginya
membayar zakat fitrah.
Dari Ibnu Umar berkata: Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam, memerintahkan untuk membayar sedekah fitr
untuk anak kecil, orang dewasa, merdeka dan budak, dari orang- orang
yang wajib kalian nafkahi.”
(HR.Baihaqi dan Ad-Daruquthi, dihasankan Al-Albani dalam Al-Irwa:835)
Apabila
ada seorang anak yang lahir di hari terakhir bulan Ramadhan sebelum
terbenamnya matahari yang menunjukkan masuknya satu Syawal, maka wajib
dibayarkan zakat fitrah untuknya. Demikian pula yang masuk Islam di
hari terakhir Ramadhan sebelum terbenamnya matahari, wajib baginya
membayar zakat fitrah. Namun jika bayi tersebut lahir atau seseorang masuk
Islam setelah terbenamnya matahari di malam satu syawal, maka tidak ada
kewajiban zakat fitrah baginya.