Kamis, 14 Maret 2013

Pendidikan yang Mendorong 1

Sebenarnya sudah lama ingin menulis tentang masalah pendidikan. Karena ingin sedikit berbagi juga bagaimana dunia persilatan pendidikan saat ini. Kebetulan saya masuk ke sebuah sekolah swasta dan berkarir sebagai tenaga honorer di sana. Anyway, kita mulai dari muridnya dulu, karena kalau ngomongin dari kurikulmnya ga bakalan habis, karena lagi masa peralohan kurikulum juga. Hehehe.. Mungkin bisa kita bahas lain waktu soal implementasi kurikulum nantinya.


Di sana murid-muridnya mempunyai ciri khas tersendiri, ada yang benar-benar aktif dan benar-benar pasif. Saya sempat khawatir pada mereka yang pasif, mari kita sebut saja si pasif ya. Si pasif cenderung membuat bingung walaupun jumlahnya hanya 2 orang di kelas yang saya masuki. Pada waktu pertam,a kali mengajar, jujur saya berkata dalam hati seperti ini : "Mendingan saya ngajarin anak super bandel sedunia daripada saya harus ngajar anak yang super silent sedunia".

Pada saat itu saya bingung mau diapain si pasif ini. Ok saya berpikir sejenak, dan akhirnya saya putuskan untuk mengajar dengan cara langsung praktek. Ok perhatian si pasif mulai beralih kepada saya, dan selanjutnya saya terus memberikan penjelasan sambil praktek dari komputer yang sudah terintgrasikan dengan LCD Proyektor. Sejauh saya menerangkan, saya berpikir cara ini cukuplah efektif ketimbang harus menjelaskan panjang lebar terhadap apa yang ada dibuku acuan mereka. Mengingat saya ini tidak mempunyai latar belakang dari bidang pendidikan dalam sejarah akademis saya.

Dari hal itu saya menemukan pola pengajaran yang pas untuk kelas tersebut, atau saya bisa katakan sekolah tersebut. Karena dengan cara yang saya lakukan tadi mereka lebih fokus dalam belajar. Dan tidak kalah pentingnya adalah intonasi, dimana intonasi ini sangat berpengharuh pada perhatian mereka pada materi yang disampaikan. Buat saya, di sekolah itu every hour is sleepy hour, jadi saya sangat berusaha ekstra bagaimana membuat mereka stay focus dan stay awake minimalnya.

Di samping itu, perlu juga adanya penugasan setelah kita menerangkan panjang lebar materi di depan kelas. jadi saya biasanya memberikan arahan untuk mengerjakan tugas di kelas untuk membuat sesuatu berdasarkan dari materi ajar yang telah saya sampaikan. Karena saya berpikir untuk mendorong sisi kognitifitas seorang peserta didik itu haru ada praktik konkrit. Dalam praktik konkrit inilah mereka tau apa saja kesalahan mereka dala mengerjakan tugasnya.

Di samping mendorong sisi kognitif peserta didik, dari sisi pendidik juga secara langsung dapat meningkatkan pedagogik seorang guru yang mana kompetensi pedagogik inilah yang membentuk kualitas dari seorang pendidik. Pedagogik juga bisa dicapai dengan melalui penelitian tindakan kelas untuk mengukur sejauh mana efektifitas kegiatan belajar mengajar berlangsung. Di sisi lain, nanti dengan sendirinya peserta didik akan terbiasa mencari ilham dari sebuah masalah yang akan di selesaikannya.

Ada manfaat dari berbagai materi yang mereka pelajari yang nantinya mereka bisa membuat kesimpulannya sendiri berdasarkan pemahaman mereka yang agak aneh tapi intinya bisa dimengerti. yaitulah anak zaman sekarang, di generasi D (generasi tahun dua ribuan) banyak sekali bahasa-bahasa aneh yang sering dilontarkan peserta didik, mungkin juga karena akses informasi yang tidak terbatas namun wadah untuk menampungnya juga terbatas, belum lagi filter yang masih belum sempurna. Disitulah peran kita untuk mengawal peserta didik, walaupun tidak 100% bisa mengakomodir kebutuhan tersebut karena pada akhirnya mereka akan kembali ke rumahnya masing-masing, yang penuh dengan dinamikanya masing-masing pula.

Maka dari itulah, pentingnya kita bereksperimen pada pola-pola pengajaran yuang akan kita gunakan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Dengan bereksperimen kita bisa mengetahui kebutuhan apa yang sebenarnya dibutuhkan peserta didik agar materi tersampaikan dengan baik kepada peserta didik. Sehingga kita juga bisa meningkatkan kompetensi, begitupun peserta didik kita juga bisa meningkatkan kompetensi dalam perjalananya merengkuh kelayakan dan kemuliaan kelak.

0 komentar:

Posting Komentar